Sabtu, 01 November 2008

MATERI POWERPOINT SAVANA














URAIAN MATERI GEOGRAFI (SAVANA)

Savana

Savana adalah padang rumput dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan. Pengertian savanna(sabana) yang sebenarnya hanyalah hamparan rumput yang luas dan tempat dimana bermacam ekosistem berkumpul untuk saling berinteraksi (berupa simbiosis dan rantai makanan) disini diartikan sangat luas dimana pemaknaan ruang oleh masyarakat Indonesia yang sebenarnya memiliki kebudayaan berkumpul kembali dimunculkan dengan sebuah eksekusi berupa eco-corridor dengan maksud memunculkan kembali kebudayaan yang telah lama bergeser kepada sifat individualis oleh masyarakat pada umumnya sehingga dapat dikatakan ECO-CORRIDOR yang kami maksud adalah sebagai "ruang tamu" untuk khalayak. Savana berkembang dengan lebih baik di Afrika dan Amerika Selatan.

Savana terdapat juga di negara India, Asia Selatan, Australia, dan Indonesia (Irian, NTT, dan NTB). Di savana terdapat berbagai jenis hewan, yaitu bison, gajah, jerapah, zebra, domba, biri-biri, harimau, cheetah, serigala dan ular.

Bentuk Savana terbagi atas :
1. Savana datar, tumbuh diatas tanah hitam alluvial muda
2. Savana bergelombang, tumbuh di atas tanah hitam berbatu-batu besar

Ciri Khas Savana
Padang rumput
Tumbuhan agel (Corypha utan)
Lontar (Borassus flabelifer)
Bambu duri (Bambusa spinosa)
Semak belukar

Proses Terbentuknya Savana
Bourlieredan Hadley (Lal,1987), mengemukakan pendapat tentang savana dan proses pembentukannya secara komprehensif. Dinyatakan bahwa struktur savana selalu ditandai oleh:
1) Strata rumput yang jelas dan merata yang diinterupsi pohon dan semak;
2) Kehadiran api dan hewan perumput;
3) Pola pertumbuhan komponen biotik ditentukan oleh pergantian di antara musim basah dan musim kering.

Berdasarkan struktur seperti ini, Lal (1987) menjelaskan tentang proses suksesi klimaks savana sebagai berikut: hutan savana akan terbentuk jika matriks tanahnya cukup basah dan lembap sehingga mampu menunjang pertumbuhan individu pohon dan kanopi yang rapat. Selanjutnya kerapatan pohon akan semakin berkurang sejalan dengan makin meningkatnya kekeringan.

PETA KONSEP SAVANA

FOTO SAVANA

FOTO 1



FOTO 2


Foto ini diambil oleh seorang teman saya yang sedang melaksanakan study tour di daerah gunung Bromo. Foto savana tersebut terdapat di lokasi yang berada tepat di belakang gunung Bromo, lokasinya cukup jauh. Tetapi ternyata pemandangan di sini cukup indah. Vegetasi yang mendominasi kawasan ini adalah : sejenis paku-pakuan (Pteridophyta), tanaman Adas (sejenis tanaman untuk obat), dan juga sejenis tanaman bunga warna.
Saya tidak tahu nama persisnya, dicirikan dengan batang yang tegak dan kasar yang menunjukan hasil proses adaptasi terhadap lingkungan terbuka. Sehingga tanaman tersebut mampu bertahan dengan tegak berdiri dalam melawan kerasnya angin dan dinginnya udara. Padang savana ini di kelilingi oleh gunung berbatu yang ditumbuhi vegetasi. Batu-batu tersebut walaupun tertutup oleh vegetasi tetapi dari kejauhan tetap masih terlihat bebatuan dengan corak kehitaman. Pokoknya pemandangan disini sangat indah.

FOTO 3




Foto hewan ini diambil di kebun binatang Bandung. Pada hari Jumat,tanggal 31 Oktober 2008. Hewan tersebut bernama zebra dan gajah. Hewan tersebut merupakan jenis hewan yang terdapat di savanna. Hewan yang hidup di savanna termasuk hewan herbivora. Hewan tersebut termasuk hewan pemakan rumput.

JAWABAN UTS SAVANA (KODE SOAL 006)

NAMA : TRI UTAMI
NIM : 0700755
KODE SOAL : 006
1. Bagaimana teknik penggunaan media pembelajaran berdasarkan tempat?
Jawaban :
Pembelajaran adalah satu kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa dan guru dengan menggunakan berbagai sumber belajar baik dalam situasi kelas maupun di luar kelas.dalam arti media yang digunakan untuk pembelajaran tidak selalu identik dengan situasi kelas dalam pola pengajaran konvensional namun proses belajar tanpa kehadiran guru pun dan lebih mengandalkan media termasuk dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya e-learning, pembelajaran individual dengan CD interaktif, video interaktif dan lain-lain. Berdasarkan tempat penggunaannya, terdapat beberapa teknik penggunaan media pembelajaran, yaitu :
A. Pengguanaan Media di Kelas
Peda teknik ini media dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan pengguanaannya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas. Dalam merencanakan pemanfaatan media tersebut guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut, serta strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut. Media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal tersebut, ialah tujuan, materi dan strategi pembelajaran. Yang terpenting dalam hal ini media tersebut disajikan di ruang kelas dimana guru dan siswa hadir bersama-sama berinteraksi secara langsung (face to face). Tentu saja media yang dapat digunakan di kelas adalah yang memungkinkan dilihat dari sisi biaya, berat, dan ukuran, kemampuan siswa dan guru untuk menggunakannnya dan tidak membahayakan bagi pengguananya. Dalam konteks ini media harus praktis, ekonomis dan mudah untuk digunakan (user friendly)

B. Penggunaan Media di Luar Kelas
Seperti yang telah disinggung di atas, terdapat media yang penggunaannya di luar situasi kelas. Dalam hal ini media tidak secara langsung dikendalikan oleh guru namun digunakan oleh siswa sendiri tanpa instruksi guru atau melalui pengontrolan oleh orang tua siswa. Penggunaan media pembelajaran di luar situasi kelas dapat dibedakan dalam dua kelompok utama yaitu penggunaan media tidak terprogram dan penggunaan media secara terprogram.
a. Penggunaan Media Secara Tidak Terprogram
Penggunaan media ini dapat terjadi di masyarakat luas. Hal ini ada kaitannya dengan keberadaan media massa yang ada di masyarakat, misalnya televisi, radio, penggunaan film melalui CD/DVD ROOM, penggunaan media ini bersifat bebas.

b. Penggunaan Media Secara Terprogram
Penggunaan media secara terprogram adalah bahwa media tersebut digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu disesuaikan dengan tuntutan kurikulum yang sedang berlaku.

2. Bagaimana variasi penggunaan media dalam proses pembelajaran?
Jawaban :
Dilihat dari variasi penggunaannya, media dapat digunakan baik secara perorangan, kelompok atau siswa dalam jumlah yang sangat banyak (massal).
a. Media dapat digunakan secara perorangan
Media dapat digunakan oleh seseorang sendirian saja atau istilahnya individual learning, banyak media yang memang dirancang untuk digunakan secara perorangan. Media seperti ini biasanya silengkapi dengan petunjuk penggunaan yang jelas (manual book) sehingga orang dapat menggunakannya secara mandiri. Artinya orang itu tidak bertanya kepada orang lain tentang bagaimana cara menggunakannya, alat apa yang diperlukan dan bagaimana mengetahui bahwa ia telah berhasil dalam belajar.

b. Media dapat digunakan secara kelompok
Pembelajaran dapat berlangsung dengan jumlah siswa yang cukup banyak(big group) atau bersifat kelompok. Kelompok itu dapat berupa kelompok kecil dengan anggota 2 sampai 8 orang. Atau berupa kelompok besar yang beranggotakan 9 sampai dengan 40 orang. Media yang dirancang untuk digunakan secara berkelompok juga memerlukan buku petunjuk. Buku petunjuk ini biasanya ditujukan kepada pimpinan kelompok tutor atau guru. Keuntungan belajar menggunakan media secara berkelompok ialah bahwa kelompok itu dapat melakukan diskusi tentang bahan yang sedang dipelajari. Diskusi dapat dilakukan baik sebelum maupun sesudah mereka menggunakan media itu. Media yabg digunakan secara berkelompok harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu :
1. Suara yang disajikan oleh media itu harus cukup keras sehingga semua anggota kelompok dapat mendengarnya.
2. Gambar atau tulisan dalam media tersebut harus cukup besar sehingga dapat dilihat oleh semua anggota kelompok itu.
3. Perlu alat penyaji yang dapat memperkeras suara (amplifier) dan membesarkan gambar (proyektor).

c. Media dapat digunakan secara missal
Orang yang jumlahnya puluhan, ratusan, bahkan ribuan dapat menggunakan media tersebut secara bersama-sama. Media yang dirancang seperti ini biasanya disiarkan melalui pemancar, seperti radio, televise, atau digunakan dalam ruang yang besar seperti film 35 mm. Untuk memudahkan orang yang sedang belajar dengan menggunakan media seperti ini sebaiknya kepada para peserta diberikan bahan tercetak sebelumnya.

3. Apakah komik dapat digunakan sebagai media dalam pembelajaran? Jelaskan kelebihan dan kekurangannya!
Jawaban :
Komik dapat didefinisikan secara umum yaitu sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan menerapkan suatu cerita dalam urutan yang sangat erat hubungannya dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca. Pada awalnya komik diciptakan bukan hanya untuk kegiatan pembelajaran, namun untuk kepentingan hiburan semata.
Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan memerankan cerita dalam urutan yang erat dan merupakan bentuk berita bergambar, terdiri dari berbagai situasi dan kadangkala bersifat humor (Rohani, 1997). Komik merupakan salah satu media foto atau gambar yang cocok dan sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan media komik bisa menarik minat belajar siswa sehingga ketuntasan belajar bisa tercapai.
Begitu maraknya komik di masyarakat dan begitu tingginya kesukaan terhadap komik, hal tersebut mengilhami untuk dijadikannya komik sebagai salah satu media pembelajaran. Salah satu kelebihan dari komik ini adalah seperti penelitian yang dilakukan oleh Thormdike, diketahui bahwa anak yang membaca komik lebih banyak, misalnya dalam sebulan minimal satu buah buku komik maka sama halnya dengan membaca buku-buku pelajaran dalam setiap tahunnya, hal ini berdampak positif pada kemampuan membaca siswa dan penguasaan kosa kata jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan para siswa yang tidak menyukai membaca komik.
Kelebihan membaca komik yang lainnya adalah penyajiannya mengandung unsur-unsur visual dan cerita yang sangat kuat. Ekspresi yang divisualisasikan membuat para pembaca komik merasa terlibat secara emosional sehingga dapat membuat para pembaca untuk terus membacanya hingga selesai. Hal inilah yang juga menginspirasikan komik yang isinya materi-materi pelajaran. Kecenderungan yang ada siswa tidak begitu menyukai buku-buku teks apalagi yang tidak disertai gambar dan ilustrasi yang menarik. Padahal secara empirik siswa cenderung lebih menyukai buku-buku yang bergambar, yang penuh warna dan divisualisasikan dalam bentuk realistis maupun kartun. Komik pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan minat siswa untuk membaca sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar para siswa.
Penggunaan media komik sebagai cara bercerita atau menyampaikan pesan yang mendoktrin bentuk sudah banyak dipakai sampai saat ini. Di Indonesia sendiri buku-buku seperti “Lagak Jakarta”, “Komik Peradaban”, “Kartun FISIKA”, dan lain-lain. Potensi bercerita dari komik, belum sampai pada eksplorasi visual pada komik itu sendiri. Sayangnya hal inilah yang sering diperdebatkan oleh sekian banyak pemerhati komik, praktisi komik, penggemar komik, khususnya di negeri tercinta kita Indonesia di mana katanya komiknya belum beridentitas. Komik Indonesia itu apakah harus seperti komik-komik dahulu ketika masa keemasan ataukah hal itu sudah kuno dan komik Indonesia harus punya wajah baru meski dengan meminjam gaya asing seperti komik Jepang.

4. Bagaimana cara menggunakan foto sebagai media pembelajaran?
Jawaban :
Foto merupakan salah satu media pembelajaran yang cukup populer dan sudah lama digunakan dalam pembelajaran. Hal ini karena foto cukup praktis, sederhana dan mudah digunakan tidak membutuhkan alat proyeksi dan tidak membutuhkan peralatan tambahan. Media foto termasuk kategori gambar diam (still picture) artinya sajian visual dalam foto tidak bergerak. Foto dapat digunakan untuk pembelajaran secara individual, kelompok kecil atau juga kelompok besar.
Penggunaan foto dalam pembelajaran
1. Pergunakanlah foto untuk tujuan-tujuan pembelajaran yang spesifik yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti atau pokok-pokok pembelajaran. Sebab tujuan pokok itu akan mengarahkan siswa ke penjelasan materi, keterlibatan media secara langsung dengan materi dan ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran semakin tinggi.
2. Memadukan foto dengan bahan belajar yang lainnya. Bahan belajar yang biasa digunakan siswa diantaranya buku, modul, makalah, LKS, CD pembelajaran, poster, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut perlu dilengkapi dengan foto yang berisi objek realitas, dengan demikian akan menambah jelas bahan-bahan ajar tersebut, menghindari persepsi yang beragam, dan menarik minat belajar siswa. Misalnya, buku dilengkapi dengan ilustrasi foto, CD interaktif disisipi foto, begitu juga pembelajaran langsung (face to face) guru sesekali menunjukkan foto yang ada kaitannya dengan materi yang diajarkan.
3. Pergunakanlah gambar sesuai kebutuhannya tidak terlalu banyak, namun memiliki relevansi tinggi dengan meteri yang sedang diajarkan. Jumlah gambar yang sedikit namun terpilih akan lebih baik dari pada gambar yang banyak tetapi kurang memberikan makna. Ilustrasi foto yang berlebihan justru akan mengganggu konsentrasi dan focus perhatian siswa akan terbagi kepada gambar-gambar tersebut. Jadi, yang terpenting adalah pemusatan perhatian pada gagasan utama.
4. Kurangilah penambahan kata-kata pada ilustrasi foto. Foto sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita atau gagasan baru. Misalnya pada pelajaran sejarah, siswa dengan mengamati gambar-gambar candi gaya Jawa Tengah dan Jawa Timur menjelaskan mengapa bentuknya tidak sama dan apa ciri-ciri yang membedakan antara yang satu dengan yang lainnya.
5. Pembelajaran mandiri melalui fotonovela. Fotonovela adalah pengemasan media foto yang digabungkan dengan format novel atau cerita. Dalam hal ini foto tidak menjelaskan satu materi secara terpisah-pisah seperti halnya pada foto label namun foto merupakan bagian dari sebuah alur cerita.

5. Mengapa guru perlu memahami penggunaan media pembelajaran?
Jawaban :
Guru berperan sebagai sumber belajar (learning resources) bagi siswa. Siswa akan belajar apa yang diajarkan oleh gurunya. Ada pepatah mengatakan, bagaimanapun pintar siswa, maka tidak mungkin dapat mengalahkan pintarnya guru. Masa teknolgi dan informasi yang cangggih sekarang ini siswa dapat belajar dari berbagai sumber.Walaupun demikian peran guru pada masa sekarang ini masih sangat penting. Bagaimanapun hebatnya kemajuan teknologi, peran guru akan tetap diperlukan. Peran guru sebagai fasilitator dalam pelaksanaan pendidikan untuk anak usia dini harus mampu memberikan kemudahan kepada anak untuk mempelajari berbagai hal yang terdapat dalam lingkungannya.

Media pembelajaran dapat diarahkan untuk menilai sejauh mana kemampuan guru menggunakan media yang ada di sekolah termasuk juga media yang telah dikembangkannya sendiri. Seringkali ditemukan dalam kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media guru kurang maksimal dalam menggunakannya. Hal tersebut mungkin saja diakibatkan karena pengetahuan dan keterampilan guru belum memadai atau bahkan tidak menguasai bagaimana menggunakan suatu media. Media hanyalah merupakan alat bantu yang dipergunakan oleh seorang guru untuk menerangkan pelajaran.
Peran guru sebagai sumber belajar merupakan peran sangat penting yang berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Baik tidaknya seorang guru bisa dilihat dari penguasaan materi pelajaran. Sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran hendaknya guru melakukan hal-hal sebagai berikut;
a. Guru hendaknya memiliki bahan referensi yang lebih banyak dibandingkan dengan siswa. Hal ini untuk menjaga agar guru memiliki pemahaman yang lebih baik tentang materi yang akan dikaji bersama siswa. Dalam perkembangan teknologi informasi yag sangat cepat, bisa saja siswa lebih pintar dari pada gurunya dalam pengusaan informasi. Oleh karena itu, untuk menjaga agar guru tidak ketinggalan informasi, sebaiknya guru memilki bahan-bahan referensi yang lebih banyak dibandingkan siswa. Misalnya melacak bahan-bahan dari internet, atau bahan cetak terbitan terakhir atau berbagai informasi dari media masa.
b. Guru dapat menunjukkan sumber belajar yang dapat dipelajari oleh siswa yang biasanya memiliki kecepatan belajar diatas-rata-rata siswa yang lain.
c. Guru perlu melakukan pemetaan tentang materi pelajaran misalnya dengan menentukan mana materi inti yang wajib dipelajari siswa, mana materi tambahan, mana materi yang harus diingat kembali karena pernah dibahas, dan lain sebagainya.

6. Jelaskan landasan sosiologis teknologi pembelajaran?
Jawaban :
Teknologi Pembelajaran tumbuh dari praktek pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual. Teknologi Pembelajaran semula dilihat sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan dengan penggunaan peralatan, media dan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata lain mengajar dengan alat bantu audio-visual. Teknologi Pembelajaran merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling berkepentingan, yaitu media dalam pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan sistem dalam pendidikan.
Teknologi Pembelajaran merupakan usaha sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang proses belajar dan komunikasi pada manusia yang menggunakan kombinasi sumber manusia dan manusia agar belajar dapat berlangsung efektif.
Landasan sosiologis dalam pada proses sosialisasi melalui interaksi dengan lingkungan komunitasnya, menuju terwujudnya manusia yang berbudaya. Dalam konteks inilah peserta didik dihadapkan dengan budaya manusia, dan dikembangkan dengan nilai budayanya. Karena itu, pemikiran belajar yang berbasis pada komunitas, menjadi unsur yang dikedepankan. Selain landasan sosiologis yang bersifat umum yang amat penting bagi kehidupan bermasyarakat, dikembangkan pula landasan sosiologis yang lebih spesifik, yakni lingkungan profesi tertentu. Khususnya dalam bidang teknologi pembelajaran. Hal ini akan menjadi materi pembelajaran, mengingat mereka yang ingin terjun dan mengembangkan diri dalam lingkup profesi tertentu, perlu secara konkret memahami dunia sosiologis profesi yang dicita-citakan tersebut.
Ilmu pengetahuan dan teknologi, tak diragukan lagi merupakan aspek penting dalam membangun sendi-sendi kehidupan modern. Ilmu pengetahuan ada di mana-mana, dapat diakses kapan saja, dan akan diminati bila menggunakan metode yang menarik dan menyenangkan. Perkembangan IPTEK secara langsung akan menjadi isi atau materi dalam desain pendidikan. Materi dalam bentuk pembelajaran dengan multimedia, serta pembelajaran berbasis komputer dan internet, akan menjadi menu utama.
Model pembelajaran tentulah harus menantang dan menyenangkan, serta bersifat integratif, baik pada lingkungan di dalam maupun di luar ruang. Pada hakikatnya tak ada keharusan yang bersifat mutlak untuk model yang harus diterapkan dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran tersebut terdiri dari:
• Pendekatan Pembelajaran.
• Metode Pembelajaran.
• Evaluasi Pembelajaran.
• Teknik Evaluasi Pembelajaran.
• Asesmen Psikologik sebagai Alat Bantu.

7. Jelaskan arti manusia sebagai sumber belajar?
Jawaban :
Sebagai makhluk hidup, manusia juga berinteraksi dengan sejumlah makhluk hidup lainnya dan benda-benda mati. Makhluk hidup tersebut antara lain adalah berbagai tumbuhan dan hewan, sedangkan benda-benda mati antara lain udara, air, dan tanah. Manusia merupakan salah satu anggota di dalam lingkungan hidup yang berperan penting dalam kelangsungan jalinan hubungan yang terdapat dalam sistem tersebut.
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih dari itu, yakni mengalami. Belajar dikatakan suatu proses, maka dalam proses tersebut ada suatu perubahan tingkat laku dari tidak mengerti menjadi mengerti dan adanya perubahan antar individu melalui interaksi dengan lingkungannya.
Bicara soal sumber belajar pikiran kita seakan-akan tertuju pada seabrek tumpukan buk-buku teks maupun nonteks atau bahan cetak lainnya dalam kondisi tipis, sedang, bahkan tebal sekalipun.
Secara sederhana sumber belajar adalah sesuatu yang dapat membantu kepada peserta didik atau siswa dalam, memperoleh informasi, pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan yang diperlukan dalam proses pembelajaran.
Makin majunya ilmu dan cakrawala manusia mengakibatkan tiap generasi penerus harus belajar lebih banyak untuk menjadi manusia terdidik. Agar sistem pendidikan secara efektif, maka tidak memadai apabila dipakai sumber belajar yang berupa guru, buku, alat audio visual, dan lain-lain. Mulai dirasakan perlu adanya cara baru dalam mengkomunikasikan segala pengetahuan dan pesan baik secara verbal maupun non verbal. Alat tidak lagi merupakan hasil pengetahuan manusia, tetapi juga sarana untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan ketrampilan khusus, di samping untuk mengembangkan terus pengetahuan, ketrampilan, dan teknik baru. Di samping itu mulai disadari bahwa standarisasi pada masukan belum dapat menjamin hasil yang baik, kiranya diperlukan adanya standarisasi dalam proses dengan jalan lebih memprogram proses itu sendiri. Dalam hubungan ini sumber belajar tertentu khusus dipersiapkan untuk dapat dipakai oleh peserta didik dalam kegiatan instruksional secara langsung. Sumber ini lazim berupa media yang dipersiapkan secara khusus oleh kelompok guru- media yang berinteraksi dengan peserta didik secara tidak langsung, yaitu melalui media. Guru dan guru media ini saling berinteraksi dengan peserta didik berdasarkan satu tanggung jawab bersama.
Pendidikan pada zaman praguru tahap demi tahap berubah. Akibat perubahan itu terjadi pula perubahan pada sistem pendidikan dan pada kondisi komponen lainnya dari sistem tersebut. Dengan demikian terjadi perubahan pada cara pengelolaan, isi ajaran, peranan orang, teknik yang digunakan, desain pemilihan bahan, namun demikian sumber belajar masih sangat terbatas, sehingga kedudukan orang merupakan sumber belajar utama. Proses belajar tidak lagi ditangani oleh anggota keluarga, tetapi sudah diserahkan kepada orang tertentu. Orang yang menangani secara khusus tentang pendidikan disebut Guru dibantu dengan sumber belajar penunjang yang berbentuk masih sederhana dan jumlahnya terbatas sekali. Oleh sebab itu kelancaran Proses Instruksional dan Kualitas pendidikan sangat bergantung pada kualitas guru.

8. Sebutkan komponen-komponen sumber belajar?
Jawaban :
Sumber belajar merupakan sarana pendukung untuk membantu memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran dan pendidikan, memudahkan dalam menyajikan data, informasi, materi pelajaran, variasi budaya, dan tidak kenal bosan karena tanpa sentuhan emosi.
Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang untuk belajar dan manampilkan kompetensinya. Sumber belajar meliputi, pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar (AECT 1994), Menurut Dirjen Dikti (1983: 12), sumber belajar adalah segala sesuatu dan dengan mana seseorang mempelajari sesuatu. Degeng (1990: 83) menyebutkan sumber belajar mencakup semua sumber yang mungkin dapat dipergunakan oleh pelajar agar terjadi prilaku belajar. Dalam proses belajar komponen sumber belajar itu mungkin dimanfaatkan secara tunggal atau secara kombinasi, baik sumber belajar yang direncanakan maupun sumber belajar yang dimanfaatkan.
Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik, baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Sebagian besar guru kecenderugan dalam pembelajaran memanfaatkan buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama. Ungkapan ini diperkuat oleh Parcepal dan Ellington (1984), bahwa dari sekian banyaknya sumber belajar hanya buku teks yang banyak dimanfaatkan. Hal senada juga diperkuat oleh suatu hasil penelitian para dosen IKIP Semarang mengenai kebutuhan informasi, yang menyatakan bahwa banyak sumber belajar diperpustakaan yang belum dikenal dan belum diketahui penggunaannya. Keadaan ini diperparah pemanfaatan buku sebagai sumber belajar juga masih bergantung pada kehadiran guru, kalau guru tidak hadir maka sumber belajar lain termasuk bukupun tidak dapat dimanfaatkan oleh peserta didik. Oleh karena itu kehadiran guru secara fisik mutlak diperlukan, disisi lain sebenarnya banyak sumber belajar disekitar kehidupan peserta didik yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran.
Komponen Sumber Belajar
Sumber Belajar Pengertian Contoh
Pesan Ajaran/informasi yang akan disampaikan oleh komponen lain: dapat berbentuk ide, fakta, makna, dan data. Materi bidang studi IPS,
Orang Orang-orang yang bertindak sebagai penyimpan dan atau penyalur pesan Guru, Peserta didik, Pembicara, Polisi, Tokoh Masyarakat.
Bahan Barang-barang (lazim disebut media atau perangkat lunak/software) yang biasanya berisi pesan untuk disampaikan dengan mengguna-kan peralatan. Kadang-kadang bahan itu sendiri sudah merupakan bentuk penyajian. Buku teks, majalah, video, tape recorder, pembelajaran terprogram, film.
Alat Barang-barang (lazim disebut perangkat keras/hardware) digunakan untuk menyampai-kan pesan yang terdapat dalam bahan. OHP, proyektor film,tape recorder, video, pesawat TV, pesawat radio.
Teknik Prosedur atau langkah-langkah tertentu dalam menggunakan bahan, alat, tata tempat dan orang untuk menyampaikan pesan Simulasi, permainan, studi lapangan, metode bertanya, pem- belajaran individual, pembelajaran kelompok ceramah, diskusi
Latar Lingkungan dimana pesan diterima oleh peserta didik. Lingkungan fisik;gedung sekolah, perpustakaan, pusat sarana belajar, studio, museum, taman, peninggal-an sejarah, lingkungan non fisik, penerangan, sirkulasi udara.
Sumber belajar tersebut diatas dapat menjadi komponen sistem instruksional dan dapat mempengaruhi perbuatan belajar peserta didik (Mudhoffir, 1991: 2).